Prinsip berbusabusa yang lambat reboundterutama melibatkan bagaimana bahan busa menghasilkan dan mempertahankan strukturnya selama proses pembuatan dan menentukan kecepatan reboundnya. Proses spesifiknya adalah sebagai berikut:
Penggunaan agen berbusa:Busa yang lambat reboundBiasanya menggunakan agen atau aditif berbusa tertentu, yang membantu membentuk gelembung selama pemrosesan. Agen berbusa umum termasuk air, gas, atau bahan kimia tertentu, yang melepaskan gas di bawah panas atau aksi mekanik untuk membentuk struktur busa.
Pembentukan Busa: Selama proses produksi bahan busa, zat berbusa bereaksi dengan poliol dan isocyanate untuk menghasilkan sejumlah besar gas, yang dengan cepat membentuk gelembung dalam matriks cair. Gelembung -gelembung ini akan terperangkap dalam matriks cair, secara bertahap memperkuat, dan akhirnya membentuk busa.
Karakteristik rebound: kinerja reboundbusa yang lambat reboundterutama ditentukan oleh faktor -faktor seperti struktur molekul, kekerasan, dan kepadatan busa. Biasanya, busa yang lambat mengalami reaksi ikatan silang yang halus selama proses curing busa, membuat struktur busa lebih stabil, tetapi masih mempertahankan tingkat fleksibilitas tertentu. Ketika tekanan eksternal dilepaskan, bahan elastis busa secara bertahap dapat kembali ke bentuk aslinya, tetapi proses pemulihan ini lambat, sehingga menunjukkan karakteristik rebound yang lambat.
Struktur dan kepadatan: Struktur molekul busa lambat biasanya kompleks, dengan gelembung kecil dan merata. Busa yang terbentuk memiliki kepadatan tinggi dan ketangguhan yang kuat, yang memungkinkan busa untuk secara perlahan memulihkan bentuknya dalam jangka waktu yang lama, memberikan kenyamanan dan dukungan yang baik.
Efek suhu dan kelembaban: Kecepatan rebound busa yang lambat juga terkait erat dengan suhu dan kelembaban. Ketika suhu tinggi, kecepatan rebound busa mungkin lebih cepat, sedangkan kondisi suhu rendah dapat menyebabkan rebound yang lebih lambat. Kelembaban juga mempengaruhi elastisitas busa.
Singkatnya, prinsip berbusabusa yang lambat reboundmelibatkan penggunaan agen berbusa, pembentukan struktur busa, dan reaksi ikatan silang pada tingkat molekuler, yang pada akhirnya memberi busa karakteristik yang lambat.